10 Video Musik Afrofuturisme Yang Wajib Kalian Ketahui

Video musik ini memperlihatkan bermacam-macam subplot Afrofuturisme: dari surealisme dan perjalanan ruang angkasa, sampai distopia dan fantasi cinta.
Komponen paling menarik dari Afrofuturisme menurut liga slot yakni memandangnya beraksi. Saat novel grafis, nyanyian, atau buku unggulan kita, menjadi hidup lewat visual yang luar umum, sepertinya dunia yang dibuat dalam cerita unggulan kita lebih dekat dari yang kita duga.

Amat menakjubkan dikala video musik memastikan keindahan Afrofuturist. Sebagian video musik paling aneh, paling aneh, paling populer, dan gampang diingat sebetulnya berada di bawah payung Afrofuturisme: seperti “Scream” Michael dan Janet Jackson, hampir tiap video Missy Elliott dan Busta Rhymes, Grace Jones, TLC—daftarnya terus bertambah.

Kami mengumpulkan sebagian video musik bintang Afrofuturist untuk Anda nikmati, dan secara singkat mengungkap sebagian simbolisme di dalamnya—tapi perlu diingat bahwa alternatif ini hanyalah puncak gunung es.

Video khusus ini menunjukkan berbagai subplot Afrofuturisme: dari surealisme dan perjalanan ruang angkasa, sampai distopia dan fantasi cinta. Kami mau kami bisa memasukkan seluruh video musik Afrofuturist yang kami sukai, namun itu akan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menuntaskannya.

Petite Noir “Terbaik” (Realisme Magis)

Dalam video musik dunia lain yang menakjubkan ini, seniman Kongo Petite Noir melaksanakan perjalanan, dengan berjalan kaki, ke sebagian tujuan dunia lain. Ada gurun tandus, yang cuma menaruh jiwa-jiwa menawan yang menghantuinya dikala ian berlari; hutan hijau neon alam komputerisasi, dan surga berkabut di mana malaikat menawan menunggu, sebelum ia dipindahkan ke kondisi spiritual yang lebih dalam. Dengan memadukan realisme magis dengan estetika Afrika, Petite Noir membuktikan sebuah narasi di mana fantasi disandingkan dengan alam: menekankan gagasan bahwa Afrika merupakan daerah keajaiban dan misteri.

Erykah Badu “Tak Tahu” (Perjalanan Luar Angkasa)

Tak mengherankan bahwa Erykah Badu, seorang ratu afrofuturisme, ada dalam daftar ini. Beberapa besar musik dan videonya merenungkan daya feminin, persoalan sosial, dan daya cinta serta peremajaan, namun video ini secara khusus memperlihatkan nada fantastis yang mencolok. Badu mengembara di planet yang sepi seperti pengunjung luar angkasa yang sudah “mengerjakan belokan yang salah di suatu daerah.”

Wu-Tang Clan “Triumph” memperlihatkan Cappadonna (Social Sci-Fi)

Klan Wu-Tang berima dengan ritme yang mendebarkan, berubah menjadi lebah pembunuh, bepergian ke semua kota dengan sepeda motor yang berapi-api, dan berteleportasi dari satu daerah ke daerah selanjutnya dalam video yang mengerikan melainkan memberdayakan ini. Laporan isu pembukaan memposisikan mereka, lebah pembunuh, sebagai ancaman, namun terserah Anda untuk memastikan apakah media benar-benar bisa diandalkan, atau apakah The Wu merupakan pahlawan yang disalahpahami.

Ranting FKA “Pendulum” (Feminisme Masa Depan)

Dalam dongeng suram ini, Ranting FKA melayang dan berayun, diikat oleh rambutnya yang dijalin rapat dan rambut panjangnya yang tidak terpisahkan. Skenarionya nampak seindah dan tak nyaman, dan ekstensinya yang seperti tali memperluas gagasan seputar seksualitas, relasi romantis yang kompleks yang bisa merangkum cinta seorang wanita, dan pengorbanan sosial dan tradisi wanita kulit hitam dengan tekstur rambutnya. Simpulannya penuh keinginan dan membebaskan: ia alhasil memperbolehkan rambutnya terurai, secara harfiah dan kiasan membebaskan tubuh dan dirinya yang sesungguhnya.

Ibaaku “Djula Dance” (Tarian Apokaliptik)

Album Alien Cartoon dari produser Senegal Ibaaku sebetulnya diawali sebagai soundtrack untuk peragaan busana fantasi hitam Selly Raby Kane. Syukurlah, itu berkembang menjadi kumpulan musik dansa elektronik yang menyemangati Anda untuk menggerakkan tubuh Anda dan membayangkan dunia yang jauh dan berpenghuni di luar bumi. “Djula Dance” merupakan video intergalaksi yang funky dengan penari Senegal yang bahagia dan grafik yang menyenangkan.

Kanye West “Runaway” (Fantasi Romantis)

Di Runaway, album visual pendek Kanye West untuk My Beautiful Dark Twisted Fantasy, horor, estetika, sensualitas, dan keajaiban berjumpa untuk menyebutkan kisah cinta afrofuturistik. Langit merah yang memuakkan, esensi alam supernatural, pesta makan malam serba putih yang canggung, jalan gelap yang sepi dan, tentu saja, Phoenix (Selita Ebanks) yang menakjubkan, semuanya berkontribusi pada dunia yang agung, tetapi simbolis, yang mengkritik pandangan kita perihal cinta , fetishisasi, perjuangan, kelahiran kembali, dan sistem kita berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dari kita. Dia bertanya: apa artinya menjadi pelarian? Dan bisakah kita lari dari kenyataan kita?

Bootsy Collins “Party on Plastic” (Masa Depan Funkadelic)

Salah satu kucing grooviest, jivest, funkiest di sekitar, Bootsy Collins merupakan ujung tombak untuk Afrofuturisme, bersama dengan George Clinton, Earth, Wind and Fire dan Sun Ra. Dalam video unik ini, mode, funk, dan masa depan bertepatan untuk menghasilkan penampilan yang menyenangkan perihal teknologi, Godzilla, dan luar angkasa. Ini merupakan perayaan yang menyenangkan sebab menjadi ekstra, dan bermotivasi untuk masa depan.

BACA JUGA : BAGAIMANA AFROFUTURISME DAPAT MEMBANTU DUNIA

Janet Jackson “Rhythm Nation” (Revolusi Distopia)

Sebuah video musik koreografi lurus hitam-putih mungkin tak terlihat afrofuturistik bagi Anda, namun “Rhythm Nation” sengaja ialah kisah dystopian seputar revolusi dan harmoni rasial. Janet Jackson, sebagai penggiat militeristik, membangkitkan komunitasnya untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan lewat energi langkah kaki mereka dan gerakan lengan yang kencang. Janet tak asing dengan tema afrofuturistik: mengintip “Tak Penting” dan “Umpan Balik”.

Teratai Terbang “Coronus, Sang Terminator” (Afro-Supernatural)

Seorang pria yang meringkuk sakit, dikelilingi oleh orang-orang terkasih yang giat, memimpikan roh-roh jahat yang mengejek kematiannya yang akan seketika terjadi. Flying Lotus, seorang spesialis elektro-jazz dan bunyi futuristik, tak jarang memakai video musiknya untuk merenungkan kematian, kehidupan sesudah kematian, dan pencarian jiwa – lazimnya lewat keanggunan dan tarian yang tak bisa diprediksi. “Never Gonna Catch Me” dan “Until the Quiet Comes” merupakan dua video hebat yang mengeksplorasi lebih jauh pandangan baru inspirasi ini.

Jojo Abot “Dewa Di Antara Manusia & Berbaris” (Daya Hitam yang Tak Menyesal)

Musisi Ghana Jojo Abot diketahui sebab gaya busananya yang eklektik dan musiknya yang menarik hati, jadi video barunya, “Gods Among Men & Marching” merupakan debut yang menyenangkan tetapi ditunggu-tunggu. Di dalamnya, Jojo, sebagai dewi nila, bermain-main di sekitar Johannesburg, menyebarkan eksentriknya , motivasi warna-warni di sekitar kota. Ini merupakan pernyataan percaya diri dan tanpa penyesalan yang mempersonifikasikan diri sendiri sebagai dewa yang kuat dan unik.

Apa video musik afrofuturisme unggulan Anda?